Sempurnakan Sistem Navigasi di Makassar, Kemenhub Gandeng Perusahaan Perancis


Muhammad Nur Abdurrahman - detikFinance

Makassar - Kementerian Perhubungan RI terus menyempurnakan sistem Air Traffic Controller (ATC) di Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Pengembangan tersebut dilakukan dengan menggandeng PT Terrindo Bumi Raya sebagai pelaksana pekerjaan navigasi udara.

PT Terrindo Bumi Raya merupakan perwakilan Thales asal Perancis, produsen sistem Navigasi Top Sky merupakan generasi mutakhir sistem navigasi Air Traffic Controller (ATC) Automation System, yang digunakan oleh banyak negara sebagai pemandu lalu lintas penerbangan dan pergerakan pesawat.

Peresmian sistem ATC Topsky di kantor MATSC, kawasan bandara Sultan Hasanuddin Makassar ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, Dirjen Perhubungan Udara Surprasetyo, Dirut Perum Airnav Bambang Tjahjono, Ketua Umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat Kris Budihardjo, GM Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin Akhmad Munir dan Pangkoopsau II Marsdya Doddy Trisunu.

Peningkatan sistem ATC ini, mengingat industri kedirgantaraan dan penerbangan nasional menghadapi tantangan berat akibat pesatnya pasar jasa angkutan udara, sehingga Indonesia diharapkan mampu memenuhi standar kelas dunia sistem dan infrastruktur tersebut.

"Pengelolaan navigasi udara harus lebih baik mengikuti jaman, sebab pertumbuhan angkutan udara kita 2 kali lipat selama 10 tahun terakhir, peringkat Indonesia nomor 2 setelah Republik Rakyat Tiongkok, frekuensi penerbangan kita tumbuh 10 persen setiap tahunnya, peralatan navigasi udara harus lebih modern supaya keselamatan penerbangan lebih baik, perbedaan signifikan otomasi bisa langsung ke monitoring radar," ujar Jonan di Makassar, Sabtu (16/1/2016).

Menurut Jonan, penggunaan sistem ATC Top Sky lebih dulu diterapkan di wilayah Flight Information Region (FIR) Makassar karena wilayah udaranya mencakup 60% dari luas wilayah udara Indonesia, dari Jawa Tengah sampai Papua, sementara sisanya merupakan wilayah FIR Jakarta.

Sementara menurut Direktur Utama PT Terrindo Bumi Raya, jumlah bandara dan pesatnya pertumbuhan transportasi udara membutuhkan navigasi atau ATC yang memadai, pemerintah RI melalui Kemenhub sangat serius dengan melengkapi sistem ATC teknologi terkini, agar memberikan sarana penunjang keselamatan dan peningkatan layanan penerbangan tanah air.

Direktur Utama Airnav Indonesia, Bambang Tjahjono mengatakan, Sistem Top Sky merupakan generasi mutakhir sistem Air Traffic Controller (ATC) yang dikenal andal membantu pemandu lalu lintas penerbangan dan dalam memberikan layanan pemanduan pergerakan pesawat.

Sebelum menggunakan sistem Top Sky, MATSC mengunakan sistem Eurocat X yang diproduksi juga Thales, sejak tahun 2005. Kemudian pada tahun 2009, sistem Eurocat X diupgrade untuk menambah kemampuan pengawasan, menjadi tipe ADS-B. Pada Tahun 2015, sistem Eurocat X diubah menjadi sistem TOP SKY dan telah digunakan sejak 21 Desember 2015

"Sistem ini telah digunakan di beberapa negara di dunia dan beberapa negara di Asia Pasifik juga menggunakan sistem ini seperti: Australia, Singapura, Filipina, India, Brunei dan Thailand, setelah di Makassar, rencana di Jakarta akan mulai persiapannya pada Maret nanti, September diperkirakan rampung," ujar Bambang.

Dari data yang dilansir pihak Terrindo, sistem Top Sky secara teknis memiliki beberapa kelebihan diantaranya memiliki flight plan format terbaru sesuai standar International Civil Aviation Organization (ICAO), Basic Air Traffic Management System, Controller Pilot Data Link Communication berbasis IP, Electronic Strip dan ADS-B Surveillance.

Sistem ini juga memiliki fungsi Operation, Simulator & Computer-Based Training, penambahan fitur perhitungan separasi untuk proseduran maupun surveillance secara longitudinal dan lateral yang lebih optimal, serta memiliki spesifikasi hardware teknologi terkini.

Komentar

Postingan Populer