Cerita Saksi Mata yang Melihat Langsung Brutalnya Pelaku Bom di Starbucks Thamrin

Jakarta - Ardila (25) salah seorang saksi mata menceritakan ada orang yang ditembak dan diseret keluar dari Starbuck oleh pelaku bom Thamrin. Namun dirinya tidak mengenali apakah itu pelaku atau korban.

Ardila sendiri merupakan karyawan restoran cepat saji di Gedung Cakrawala. Saat peristiwa, Kamis (14/1) dirinya mendengar ledakan keras dari dalam restoran.

"Kejadiannya jam 10 waktu itu lagi kerja layanin customer sebagai kasir, waktu ada ledakan semua langsung panik keluar. Saya berdiri di depan restoran, saya melihat orang berompi hitam dengan topi menakut-nakuti kerumunan dengan senjata pendek," ujar Ardila di lokasi karangan bunga Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2015).

Kemudian, selang ledakan di pos polisi, Ardila mengaku dengar suara ledakan keras dari samping restoran tempat kerjanya. Tak lama kemudian ada seseorang yang diseret keluar oleh pria yang tidak dikenalnya.

"Nggak lama pria yang menyeret orang itu ditembak, posisinya saya berdiri di luar ngerekam peristiwa itu," sambungnya.

Ardila pun mengaku telepon genggam miliknya dirampas oleh pria tak dikenalnya. Tak hanya itu dirinya dibentak dengan mempertanyakan tujuan rekamannya.

"Nggak tau siapa yang ngerampas, dia cuma bilang buat apa kamu ngerekam abis itu hape saya diambil dan dibanting, karena takut saya langsung lari ke dalam dan bersembunyi di bawah balik meja," paparnya.

Ardila yang ketakutan dan bersembunyi di balik meja pun kembali mendengar dua ledakan keras. Saat itu dia tidak berani melihat lantaran saking takutnya.

"Nggak lama ada dua ledakan lagi, suaranya keras sampai telinga saya berdengung tidak bisa dengar," paparnya.

Pasca kejadian, Ardila tak diperbolehkan langsung pulang oleh keamanan restoran. Dirinya diperbolehkan pulang setelah semua lokasi dipastikan aman.

"Baru boleh pulang jam 8 malam, begitu lokasi dipastikan aman, Sebelum pulang saya sempat diperiksa sama polisi," tuturnya.

Ardila mengaku trauma atas peristiwa ledakan bom di Jalan Thamrin. Satu hari setelah kejadian dia pun memutuskan berhenti kerja sebagai karyawan restoran cepat saji.

"Suami saya minta saya untuk resign, begitu juga dengan keluarga. Akhirnya saya putusan berhenti kerja juga karena takut juga," pungkasnya. (edo/dra)

Komentar

Postingan Populer